Udah lama nih nggak nyampah di blog gue sendiri dengan
curahan hati ala gue #halah. Sekarang baru sempet dan kebetulan memang udah
banyak banget cerita yang pingin gue tulis. Kali ini lebih dominan sedihnya
huhu :’(. Tapi yasudah engga apa-apa kan yah itung-itung buat pengalaman dan
belajar jadi lebih baik lagi #soktegar. Langsung aja yuk baca cerita gue ini..
#SEMANGATHIDUP
Gue punya sahabat dari jaman SMA dulu sampai saat ini
(kuliah) kami masih berhubangan dan berkomunikasi sangat baik. Sebelumnya gue
perkenalin dulu yah siapa aja sih sahabat gue itu.
sudah kebayang dan nggak penasaran kan wajah-wajahnya
seperti apa hihi. Untuk kali ini gue akan cerita tentang sahabat gue yang
namanya miftha itu..
gue kenal miftha sudah cukup lama hampir 5 tahun kebelakang,
setidaknya gue sudah cukup mengetahui kelebihan dan kekurang dia, begitupun dia
ke gue.
Mungkin nggak sedikit orang yang melihat dia pertama kali
itu akan menilai bahwa dia itu seperti anak kecil (karena secara fisikly dia
memang imut postur tubuhnya) dan lain sebagainya. Padahal kalau kalian sudah
mengenal miftha lebih jauh dan lebih deket lagi, gue jamin kalian bakalan
salut, kagum, bahkan menjadi salah satu inspirasi buat kalian (kesannya kaya
mempromosikan temen sendiri) *tapi ini real adanya dan gue ngeshare agar kita
lebih bersyukur atas segala sesuatunya*. Karena miftha itu orangnya, BERANI,
PINTER, KREATIF, GESIT, TEGAR, PEKERJA KERAS, BAIK, SABAR, SOPAN, dan masih
banyak yang lainnya pokoknya hampir semua kebaikan itu ada dia subhannalllah..
Kenapa gue bisa bilang begitu, karena waktu jaman sekolah
dulu aja dia memang pinter kreatif dan berani. Berbanding terbalik banget sama
gue :’(
Singkat cerita, setelah lulus sekolah kami mulai berpencar
mencari universitas sesuai keinginan masing-masing. Dan diantara kami bertiga
nggak ada yang 1 kampus, kami semua berbeda kampus. Tapi untungnya walau kami
beda kampus, komunikasi masih tetep berjalan diantara kami. Nah oke, tingkat 1
berlalu. Dia awal semester 3, mulai banyak masalah yang dateng untuk miftha
dari masalah keluarga, keuangan, percintaan, pendidikan. Gue amat sangat sedih
dan prihatin mendengar keluh kesah sahabat gue ini karna gue ngga bisa
melakukan apapun untuk membantu dia gue hanya bisa mendoakan yang terbaik
untuknya. Sejujurnya gue pingin banget membantu memikul semua permasalahn yang
dia hadapi tapi apa daya hanya allah yang berkuasa. Allah ingin miftha melewati
cobaan ini sendiri. Gue salut dan bangga sama dia , di sela-sela keterpurukan
dia itu. Dia mampu bangkit untuk memperbaiki keadaan. Gue salut banget, dia punya hati yang kuat
dan sabar. Gue salut dia berani menghadapi rintangan apapun di hidupnya..
Dia berusaha mencari perkerjaan kesana-kesini dengan
berbagai macam pengalaman pahit selama mencari dan bekerja sudah dia rasakan.
Sekarang alhamdulillah dia sudah kerja di tempat yang jauh lebih baik lagi dengan
gaji yang terbilang wow banget di usia kami. Seusai kerja dia langsung menuju
kampusnya hingga larut malam dan besok pagi sekali dia harus bangun untuk
berangkat kerja. Luar biasa sekali keberanian dan tekat dia untuk merubah
nasibnya. Kebayang dong, dia makan, kuliah, kerja, itu semua hasil dari kerja
keras dia sendiri. Jujur gue nulis cerita ini ga mampu nahan air mata yang
jatuuh, bukan karna lebay atau cengeng tapi gue intropeksi diri gue sendiri.
Seharusnya gue belajar banyak dari dia! Gue aja belum tentu seperti dia. Tapi
gue harus bisa mencontoh semua tentang kehidupan dari dia..
0 komentar:
Posting Komentar