Pengaruh Jumlah Uang Beredar terhadap Pertumbuhan Ekonomi di
Indonesia
Dalam perekonomian Indonesia, permasalahan jumlah uang beredar dan
tingkat inflasi merupakan indikator ekonomi makro yang sangat penting. Kedua indikator
ini, masing-masig mempunyai faktor-faktor penyebab dan mempunyai dampak negatif
yang parah terhadap perekonomian bila tidak segera diatasi. Variabel uang
beredar ataupun penawaran uang tidak saja sebagai variabel ekonomi pada
umumnya, tetapi juga berperan menjadi variabel kontrol atau variabel kebijakan
ataupun variabel yang ditargetkan guna mencapai tujuan tertentu dari kebijakan
pemerintah. Hal ini karena uang beredar sering sekali dikaitkan dengan masalah
perubahan harga ataupun laju inflasi(Insukindro, 1993).
Pada banyak Negara dunia berkembang, yang umumnya memiliki tingkat
kesejahteraan rakyat yang relatif masih rendah, mempertinggi tingkat
pertumbuhan ekonomi memang sangat mutlak diperlukan untuk mengejar
ketertinggalan di bidang ekonomi dari Negara-negara industri maju. Oleh karena
masih relatif lemahnya kemampuan patisipasi swasta domestik dalam pembangunan
ekonomi, mengharuskan pemerintah untuk mengambil peran sebagai motor penggerak
pembangunan ekonomi nasional. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah
untuk meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dari tahun ke
tahun adalah melalui perkembangan sektor keuangan yang semakin pesat dewasa
ini. Tetapi seiring perkembangan moneter tersebut sekarang menyebabkan hubungan
antara jumlah uang beredar dan laju inflasi cendrung kurang stabil yang juga
berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Menurut hasil penelitian Nafiah (2008),”Hubungan kausalitas antara
jumlah uang beredar dengan inflasi di Indonesia” menggunakan uji kausalitas
Granger dimaksudkan untuk mengetahui pola atau arah kausalitas, apakah
penambahan jumlah uang beredar menyebabkan kenaikan harga-harga atau
sebaliknya.
.
Sumber;
0 komentar:
Posting Komentar